Kacau-balaunya ujian nasional ( un ) pada th. ini menyebabkan banyak keinginan supaya un tidak lagi jadikan alat evaluasi. tetapi, perihal itu urung berlangsung sepanjang kurikulum baru yang sedang digagaskan tidak segera digerakkan.
wakil menteri pendidikan serta kebudayaan musliar kasim menyebutkan bahwa evaluasi pada siswa mungkin beralih. tetapi, jika kurikulum 2013 yang mempunyai metode pendekatan baru ini tidak dikerjakan maka evaluasi siswa dengan nasional terus dapat memakai un.
bila kurikulum digerakkan maka evaluasi dapat tidak sama dikarenakan sesuaikan dengan metode pendekatannya, tutur musliar di jakarta.
menurut dia, evaluasi siswa tidak dapat cuma didasarkan pada penilaian guru serta sekolah. penilaian gunakan standar nasional terus mesti dikerjakan sebagai di antara instrumen evaluasi hingga bisa dipetakan kualitas pendidikan dari setiap tempat.
bagaimana supaya standar nasional terwujud, itu yang terus kami usahakan. tidak cuma penilaian guru saja, jelas musliar.
setelah itu, ia menyebutkan bahwa pihak kementerian dapat segera menyusun standar evaluasi yang tentu hingga bisa diputuskan bagaimana nasib un ke depannya. bukan sekedar itu, pihaknya akan memperhitungkan bagaimana syarat penerimaan untuk jenjang pada mulanya.
kami dapat susun standar evaluasi yang tentu karenanya. untuk masuk smp, penerimaan gunakan hasil un atau tes, itu akan dibicarakan, tandasnya.